Program beasiswa Bidikmisi mulai digulirkan oleh Dikti pada tahun 2010. Pada tahun
2010 penerima beasiswa bidikmisi di Universitas Negeri Malang mencapai 400 mahasiswa,
jumlah yang cukup banyak dibandingkan penerima beasiswa lain. Pada awal tahun ini cukup
banyak mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi yang merasa masih bingung dengan prosedur
penerimaan beasiswa ini, begitu pula dengan angkatan tahun setelahnya yaitu angkatan 2011
dengan jumlah penerima bidikmisi sebanyak 530 mahasiswa di Universitas Negeri Malang
sehingga banyak dari mereka yang secara bergantian menanyakannya ke bagian
kemahasiswaan Universitas Negeri Malang. Hal itu cukup membuat pihak kemahasiswaan
kewalahan menangani pertanyaan atau pengaduan dari mahasiswa penerima Bidikmisi tersebut.
Sementara di kampus lain, penerima beasiswa Bidikmisi mulai berinisiatif membentuk
suatu perkumpulan untuk menaungi aspirasi teman-temannya sesama penerima beasiswa
Bidikmisi di masing-masing kampusnya. Kampus yang telah memiliki perkumpulan untuk para
penerima beasiswa Bidikmisi contohnya adalah Universitas Brawijaya dan Universitas
Airlangga. Dari sinilah mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di Universitas Negeri Malang
mulai berinisiatif untuk membentuk suatu perkumpulan khusus penerima beasiswa Bidikmisi di
lingkup Universitas Negeri Malang. Beberapa mahasiswa penerima Bidikmisi yang berinisiatif
untuk membentuk perkumpulan tersebut dipelopori oleh Sahrul Romadhon (FS), Dzatu Ulum
Nafi’ah (FS), Silfia Anggraeni (FS), Hanip Wahyu Saputro (FMIPA), Eko Prasstyo (FT), dan
lain-lain.
Awalnya mereka mengadakan suatu pertemuan untuk menyatukan persepsi mereka
yang pada waktu itu bertempat di beranda Perpustakaan Universitas Negeri Malang. Dan
setelah ditemukan suatu kesepakatan, mereka memutuskan berunding dengan pihak
kemahasiswaan untuk memohon izin membentuk perkumpulan ini. Akhirnya perkumpulan ini
diizinkan bernapas di lingkup Universitas Negeri Malang namun hanya sebatas perkumpulan.
Hasil tersebut diforumkan untuk dibicarakan lebih lanjut dengan beberapa mahasiswa bidikmisi
yang lain. Pertemuan-pertemuan mulai diadakan untuk mewujudkan terbentuknya perkumpulan
tersebut dan sampailah pada suatu pertemuan dengan agenda membentuk kepengurusan dan
visi serta misi untuk perkumpulan tersebut, nama dari perkumpulan tersebut adalah Komunitas
Mahasiswa Bidikmisi Universitas Negeri Malang (Komadiksi UM).
Senin, 23 Mei 2011, hari dimana Komadiksi UM memulai rapat perdananya sebagai
komunitas. Membentuk kepengurusan dan merancang visi misi adalah langkah awal untuk
menghidupkan komunitas ini, itulah yang dilakukan oleh pendiri Komadiksi UM kala itu.
Namun ada sesuatu yang dirasa kurang lengkap karena dalam rapat perdana tersebut sosok
ketua umum, Sahrul Romadhon, tidak bisa datang karena suatu alasan yang cukup penting dan
menunjuk Eko Prasstyo sebagai perwakilan atas dirinya. Karena ketidakhadiran ketua umum,
rapat perdana tersebut tidak ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Komadiksi UM, dan sebagai
gantinya dalam rapat tersebut disepakati bahwa akan mengadakan pertemuan kembali pada hari
senin tanggal 30 Mei 2011 untuk meresmikan tanggal berdirinya Komadiksi UM. Jadilah
tanggal 30 Mei 2011 sebagai tanggal berdirinya Komadiksi UM seperti yang kita tahu saat ini.
Dan pada tahun 2011 itulah mulai terbentuk kepengurusan Komadiksi UM yang pertama
kalinya.
Pada kepengurusan periode 2011 tersebut belum tersusun program kerja secara rapi
karena sebagai suatu organisasi yang baru, yang terfikir oleh pengurus Komadiksi UM saat itu
adalah bagaimanan cara untuk mewadahi aspirasi, keluhan, dan suka-duka teman-teman sesama
Bidikmisi Universitas Negeri Malang (UM), memberi informasi mengenai prosedur beasiswa
bidikmisi yang mereka terima baik informasi yang bersumber dari Dikti, pihak kemahasiswaan
UM atau bahkan informasi dari teman-teman bidikmisi lintas perguruan tinggi. Selanjutnya
pada kepengurusan Komadiksi UM yang kedua yaitu periode 2012 dengan ketua umum yang
sama seperti pada kepengurusan periode 2011 yaitu Sahrul Romadhon, mulailah terbentuk
beberapa program kerja seperti bidikmisi berbagi bertempat di Panti Asuhan, bidikmisi
mengajar di dalam sekolah (SD) dan bidikmisi mengajar di luar sekolah (anak jalanan, panti
asuhan, dan daerah tertinggal). Program kerja bidikmisi mengajar adalah salah satu program
kerja kebanggaan KOMADIKSI UM sampai saat ini yang selalu diagendakan dalam setiap
periode kepengurusan.
Perubahan nama organisasi dari semula Komunitas Mahasiswa Bidikmisi Universitas
Negeri Malang (Komadiksi UM) menjadi Forum Mahasiswa Bidikmisi Universitas Negeri
Malang (Formadiksi UM) terjadi pada kepengurusan ketiga yaitu pada kepengurusan periode
2013 yang dipimpin oleh ketua umum, Nani Masrifah atas rekomendasi Drs. H. Sucipto, M.S
yang saat itu menjabat sebagai Pembantu Rektor III Universitas Negeri Malang melalui
musyawarah mufakat. Perubahan nama tersebut menandakan bahwa organisasi ini bukan hanya
sekedar diizinkan lagi melainkan telah diresmikan keberadaannya oleh Universitas Negeri
Malang namun keberadaannya tidak bisa disetarakan dengan setingkat Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) sehingga disebut organisasi yang independen. Pada periode ini, mulai terbentuk susunan kepengurusan baru yang terdiri dari pengurus inti, divisi penalaran, divisi
pengabdian masyarakat, divisi kewirausahaan, divisi kerohanian dan penanggung jawab
masing-masing fakultas. Beberapa program kerja mulai banayak yang terealisasi seperti
Bidikmisi Mengajar, bakti sosial nyata (Baksonta), Bidikmisi to PIMNAS (Bimas), Bidikmisi
peduli lingkungan (Green War ), Bidikmisi berqurban, Pembuatan jaket Formadiksi UM
(Formania), Bidkmisi jualan, dan masih banyak yang lainnya.
Kepengurusan Formadiksi UM keempat yaitu periode 2014 dengan dipimpin oleh
seorang ketua umum, Wawan Purwanto. Pada kepengerusan periode 2014 terbentuk suasana
yang berbeda dari kepengurusan sebelumnya yaitu dari susunan pengurus yang terdiri dari
pengurus inti, divisi advokesma yang sekaligus menaungi penanggung jawab fakultas , divisi
informasi dan komunikasi (Infokom), divisi ilmu dan pendidikan, serta divisi dana dan usaha
(Danus). Dengan 15 program kerja yang tersusun yaitu Open Recruitmen pengurus baru
(Oprec), Diklat Pengurus, Upgrading pengurus, Lokakarya, Kebijakan 1%, Usaha Bidikmisi
(pembuatan baju kerja pengurus dan jaket Formadiksi UM, Open House, Bidikmisi Jualan,
Bidikmisi UM Bersatu, Bidikmisi Berbagi, Bidikmisi to PIMNAS, Bidikmisi Mengajar,
Bidimisi Berbakti, Manajemen Permasalahan Mahasiswa Bidikmisi Universitas Negeri Malang
(MPMBM UM) dan Bidikmisi Update
2010 penerima beasiswa bidikmisi di Universitas Negeri Malang mencapai 400 mahasiswa,
jumlah yang cukup banyak dibandingkan penerima beasiswa lain. Pada awal tahun ini cukup
banyak mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi yang merasa masih bingung dengan prosedur
penerimaan beasiswa ini, begitu pula dengan angkatan tahun setelahnya yaitu angkatan 2011
dengan jumlah penerima bidikmisi sebanyak 530 mahasiswa di Universitas Negeri Malang
sehingga banyak dari mereka yang secara bergantian menanyakannya ke bagian
kemahasiswaan Universitas Negeri Malang. Hal itu cukup membuat pihak kemahasiswaan
kewalahan menangani pertanyaan atau pengaduan dari mahasiswa penerima Bidikmisi tersebut.
Sementara di kampus lain, penerima beasiswa Bidikmisi mulai berinisiatif membentuk
suatu perkumpulan untuk menaungi aspirasi teman-temannya sesama penerima beasiswa
Bidikmisi di masing-masing kampusnya. Kampus yang telah memiliki perkumpulan untuk para
penerima beasiswa Bidikmisi contohnya adalah Universitas Brawijaya dan Universitas
Airlangga. Dari sinilah mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di Universitas Negeri Malang
mulai berinisiatif untuk membentuk suatu perkumpulan khusus penerima beasiswa Bidikmisi di
lingkup Universitas Negeri Malang. Beberapa mahasiswa penerima Bidikmisi yang berinisiatif
untuk membentuk perkumpulan tersebut dipelopori oleh Sahrul Romadhon (FS), Dzatu Ulum
Nafi’ah (FS), Silfia Anggraeni (FS), Hanip Wahyu Saputro (FMIPA), Eko Prasstyo (FT), dan
lain-lain.
Awalnya mereka mengadakan suatu pertemuan untuk menyatukan persepsi mereka
yang pada waktu itu bertempat di beranda Perpustakaan Universitas Negeri Malang. Dan
setelah ditemukan suatu kesepakatan, mereka memutuskan berunding dengan pihak
kemahasiswaan untuk memohon izin membentuk perkumpulan ini. Akhirnya perkumpulan ini
diizinkan bernapas di lingkup Universitas Negeri Malang namun hanya sebatas perkumpulan.
Hasil tersebut diforumkan untuk dibicarakan lebih lanjut dengan beberapa mahasiswa bidikmisi
yang lain. Pertemuan-pertemuan mulai diadakan untuk mewujudkan terbentuknya perkumpulan
tersebut dan sampailah pada suatu pertemuan dengan agenda membentuk kepengurusan dan
visi serta misi untuk perkumpulan tersebut, nama dari perkumpulan tersebut adalah Komunitas
Mahasiswa Bidikmisi Universitas Negeri Malang (Komadiksi UM).
Senin, 23 Mei 2011, hari dimana Komadiksi UM memulai rapat perdananya sebagai
komunitas. Membentuk kepengurusan dan merancang visi misi adalah langkah awal untuk
menghidupkan komunitas ini, itulah yang dilakukan oleh pendiri Komadiksi UM kala itu.
Namun ada sesuatu yang dirasa kurang lengkap karena dalam rapat perdana tersebut sosok
ketua umum, Sahrul Romadhon, tidak bisa datang karena suatu alasan yang cukup penting dan
menunjuk Eko Prasstyo sebagai perwakilan atas dirinya. Karena ketidakhadiran ketua umum,
rapat perdana tersebut tidak ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Komadiksi UM, dan sebagai
gantinya dalam rapat tersebut disepakati bahwa akan mengadakan pertemuan kembali pada hari
senin tanggal 30 Mei 2011 untuk meresmikan tanggal berdirinya Komadiksi UM. Jadilah
tanggal 30 Mei 2011 sebagai tanggal berdirinya Komadiksi UM seperti yang kita tahu saat ini.
Dan pada tahun 2011 itulah mulai terbentuk kepengurusan Komadiksi UM yang pertama
kalinya.
Pada kepengurusan periode 2011 tersebut belum tersusun program kerja secara rapi
karena sebagai suatu organisasi yang baru, yang terfikir oleh pengurus Komadiksi UM saat itu
adalah bagaimanan cara untuk mewadahi aspirasi, keluhan, dan suka-duka teman-teman sesama
Bidikmisi Universitas Negeri Malang (UM), memberi informasi mengenai prosedur beasiswa
bidikmisi yang mereka terima baik informasi yang bersumber dari Dikti, pihak kemahasiswaan
UM atau bahkan informasi dari teman-teman bidikmisi lintas perguruan tinggi. Selanjutnya
pada kepengurusan Komadiksi UM yang kedua yaitu periode 2012 dengan ketua umum yang
sama seperti pada kepengurusan periode 2011 yaitu Sahrul Romadhon, mulailah terbentuk
beberapa program kerja seperti bidikmisi berbagi bertempat di Panti Asuhan, bidikmisi
mengajar di dalam sekolah (SD) dan bidikmisi mengajar di luar sekolah (anak jalanan, panti
asuhan, dan daerah tertinggal). Program kerja bidikmisi mengajar adalah salah satu program
kerja kebanggaan KOMADIKSI UM sampai saat ini yang selalu diagendakan dalam setiap
periode kepengurusan.
Perubahan nama organisasi dari semula Komunitas Mahasiswa Bidikmisi Universitas
Negeri Malang (Komadiksi UM) menjadi Forum Mahasiswa Bidikmisi Universitas Negeri
Malang (Formadiksi UM) terjadi pada kepengurusan ketiga yaitu pada kepengurusan periode
2013 yang dipimpin oleh ketua umum, Nani Masrifah atas rekomendasi Drs. H. Sucipto, M.S
yang saat itu menjabat sebagai Pembantu Rektor III Universitas Negeri Malang melalui
musyawarah mufakat. Perubahan nama tersebut menandakan bahwa organisasi ini bukan hanya
sekedar diizinkan lagi melainkan telah diresmikan keberadaannya oleh Universitas Negeri
Malang namun keberadaannya tidak bisa disetarakan dengan setingkat Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) sehingga disebut organisasi yang independen. Pada periode ini, mulai terbentuk susunan kepengurusan baru yang terdiri dari pengurus inti, divisi penalaran, divisi
pengabdian masyarakat, divisi kewirausahaan, divisi kerohanian dan penanggung jawab
masing-masing fakultas. Beberapa program kerja mulai banayak yang terealisasi seperti
Bidikmisi Mengajar, bakti sosial nyata (Baksonta), Bidikmisi to PIMNAS (Bimas), Bidikmisi
peduli lingkungan (Green War ), Bidikmisi berqurban, Pembuatan jaket Formadiksi UM
(Formania), Bidkmisi jualan, dan masih banyak yang lainnya.
Kepengurusan Formadiksi UM keempat yaitu periode 2014 dengan dipimpin oleh
seorang ketua umum, Wawan Purwanto. Pada kepengerusan periode 2014 terbentuk suasana
yang berbeda dari kepengurusan sebelumnya yaitu dari susunan pengurus yang terdiri dari
pengurus inti, divisi advokesma yang sekaligus menaungi penanggung jawab fakultas , divisi
informasi dan komunikasi (Infokom), divisi ilmu dan pendidikan, serta divisi dana dan usaha
(Danus). Dengan 15 program kerja yang tersusun yaitu Open Recruitmen pengurus baru
(Oprec), Diklat Pengurus, Upgrading pengurus, Lokakarya, Kebijakan 1%, Usaha Bidikmisi
(pembuatan baju kerja pengurus dan jaket Formadiksi UM, Open House, Bidikmisi Jualan,
Bidikmisi UM Bersatu, Bidikmisi Berbagi, Bidikmisi to PIMNAS, Bidikmisi Mengajar,
Bidimisi Berbakti, Manajemen Permasalahan Mahasiswa Bidikmisi Universitas Negeri Malang
(MPMBM UM) dan Bidikmisi Update
0 komentar:
Posting Komentar